Minggu, 13 Oktober 2013

Pernalaran



Pernalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dapat dikatakan juga bahwa pernalaran adalah menghubung-hubungkan sebuah data atau fakta menjadi suatu simpulan.

Proses bernalar, pada dasarnya ada dua macam yaitu pernalaran induktif dan pernalaran deduktif. Namun metode yang akan dibahas pada kesempatan kali ini hanyalah pernalaran induktif.

Pernalaran induktif itu sendiri adalah proses berfikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian dan diakhiri kesimpulan umum. Kesimpulan tersebut dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus. Ada juga yang mengatakan bahwa pernalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Dan dapat dikatakan juga bahwa pernalaran induktif adalah menghubug-hubungkan data atau fakta yang bersifat khusus menjadi menjadi simpulan yang umum. Pernalaran induktif itu sendiri membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
·         Contoh dari pernalaran induktif adalah:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

Pernalaran induktif pada dasarnya terdiri dari tiga macam yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal  atau sebab akibat.
a.      Generalisasi adalah proses pernalaran berdasarkan pengamatan atas segala gejala (data) yang bersifat khusus, serupa, atau sejenis yang disusun secara logis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta.
·         Contoh dari generalisasi adalah :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang iklan berparas cantik.

b.      Analogi adalah proses pernalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum. Dalam analogi, harus membandingkan dua macam hal. Dalam pernalaran ini hanya memperhatikan persamaannya, tanpa memperhatikan perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.
Tujuan dari penalaran secara analogi yakni:
1.      Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2.      Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
3.      Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
·         Contoh dari analogi adalah:
“ Kehidupan ini seperti roda yang berputar, kadang kita bisa berada di atas kadang di bawah. “
Jika dicermati dari analogi yang sederhana itu, kita dapat menyimpulkan kalau sebenarnya roda dan kehidupan adalah sesuatu yang berbeda, tetapi untuk memahami kehidupan, kita bisa meng-analogikan kehidupan seperti halnya roda yang terus berputar. Hidup seseorang tidak mungkin selalu senang terus menerus (diatas), dan sebaliknya hidup-pun tak selamanya menderita (dibawah).

c.       Hubungan kausal  atau sebab akibat adalah proses pernalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antar gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab atau akibat-akibat. Hubungan kausal diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya sampai pada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga sampai pada akibat dari fakta itu.
·         Contoh dari hubungan kausal adalah:
"Banjir tahunan yang terjadi di ibukota Jakarta merupakan ulah atau akibat para penduduknya sendiri yang tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan cara membuang sampah sembarangan di sungai yang notabennya adalah penyalur air hujan ke laut, karena air hujan tersebut tersumbat oleh tumpukan - tumpukan sampah pembuangan maka air hujan tidak mengalir dengan semestinya akibat kebiasaan yang sering dilakukan oleh hampir semua warga jakarta dan tidak hanya itu saja pemerintah ibukota juga tidak menerapkan atau minimal membuat daerah - daerah resapan air karena yang saya tahu kebanyakan wilayah di ibukota sudah padat dengan gedung - gedung,jalan beton dan jarang terdapat wilayah resapan air yang bisa mengurangi volume air apabila turun hujan yang terus menerus mengguyur ibukota"

Sumber: 


 



Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com