Depok
dijadikan kota tujuan oleh anak-anak punk lantaran adanya sekolah terminal
Master. "Mereka kira itu sebagai rumah singgah yang sengaja disediakan
Pemkot Depok". Di siang hari, anak-anak punk ini berkeliaran
disepanjang Jalan Margonda, Siliwangi, Jalan Arif Rahman Hakim, dan di setiap
lampu merah. Di jalan, mereka biasa meminta-minta sembarangan. Anehnya, mereka
akan tersinggung, marah, dan mengumpat kalau tidak mendapat recehan.
Sebenarnya
tidak semua anak punk itu berasal dari kalangan tidak mampu. Banyak juga mereka
yang memilih menjadi anak punk karena hobi. "Identitasnya unik. Ada anak
yang sengaja memilih menjadi punk karena hobi saja, bukan tidak mampu". Mereka
biasanya terbawa oleh lingkungannya yang menyatakan punk itu menarik. Akhirnya
mereka hidup di jalan dan tidak terkontrol.
Belakangan
ini, keberadaan anak punk kian marak di beberapa titik jalan di Depok . Hal ini
semakin meresahkan masyarakat. Pasalnya, keberadaan mereka menimbulkan
ketakutan tersendiri bagi warga yang melintas di jalan. "Yang meresahkan
adalah ketika mereka mencopet dan memalak".
Aksi
kriminal seperti pencopetan dan pemalakan itu tidak bisa diprediksi sehingga
tidak bisa dihindari. "Belum lagi jika mereka mengonsumsi minuman keras".
Biasanya anak-anak punk itu tidak terkontrol prilakunya jadi wajar saja jika
banyak warga yang mulai resah.
Kalau
difikirf-fikir menjadi anak punk tidak ada manfaatnya, yang mereka cari hanyalah
kebebasan untuk bersenang-senang bersama teman-temannya.
0 komentar:
Posting Komentar