Orientasi mahasiswa, dua kata yang mungkin akan membuat kita
membayangkan bagaimana mahasiswa / mahasiswi baru “disambut” dengan berbagai cara
“unik” oleh seniornya. Di indonesia sendiri Orientasi mahasiswa dikenal dengan
sebutan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus).
Pada dasarnya ospek bertujuan untuk membantu mahasiswa baru
agar memiliki pandangan tentang arah belajar sebagai mahasiswa serta mengenali
seluk beluk kampusnya. Setiap mahasiswa dituntut untuk mengetahui tentang
kampusnya tanpa dipandu oleh seorang guru. Disini mahasiswa dianggap sudah
dewasa sehingga apa yang dilakukan mahasiswa tidak ada perhatian dari guru
seperti di SMA dahulu.
Mahasiswa dtuntut arah belajarnya, arah belajar disini adalah
sistem akademik yang berlaku dikampus, seperti jam belajar, mata kuliah, penggunaan
website kampus, cara mengetahui nilai secara online serta syarat-syarat drop out
(DO).
Mahasiswa juga diwajibkan mengenal kampus barunya secara
keseluruhan seperti teman-teman seangkatan, dosen, karyawan , fasilitas kampus,
denah kampus dan masih banyak lainnya. Disinilah sebenarnya ospek itu perlu
ditekankan. Namun pada kenyataannya banyak sekali senior-senior menjadikan ajang
ospek ini sebagai ajang balas dendam.
Proses ospek selayaknya dilaksanakan sebagaimana tujuan
awalnya. Diperlukan berbagai macam rangkaian kegiatan yang dapat menjadi media
tersampainya tujuan dari ospek itu sendiri. Jangan sampai ospek dijadikan sebagai
ajang balas dendam panitia atas proses ospek yang tidak relevan di tahun
sebelumnya.
Diperlukan proses terus menerus dan bersifat jangka panjang,
mengingat mahasiswa baru bukanlah sebuah gelas kosong yang dapat di isi dengan
berbagai cairan apapun dengan mudah. Mereka adalah sosok yang telah dewasa dan
mampu menentukan jalan mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar