Sungguh kejamnya
hidup dijaman seperti ini. Mencari makan pun sulit, tidak ada kepastian untuk
mendapatkan kehidupan yang layak pada saat ini. Setiap manusia berlomba-lomba
mencari nafkah untuk dirinya dan keluarganya masing-masing. Sulitnya pekerjaan
juga menyebabkan pengangguran dimana-mana. Banyak sekali orang-orang yang
menganggur dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan agar kebutuhan hidupnya
dapat terpenuhi.
Coba saja kita lihat
disepanjang jalan di kota-kota bahkan di sudut-sudut keramaian publik saat ini banyak
sekali orang-orang yang mengemis dan meminta-minta belas kasihan dari orang
lain agar mereka dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kehidupannya. Jika kita
lihat, hati kita pun akan merasa iba dan kasihan disini kita masih mendapatkan kehidupan
yang masih dapat dibilang layak tapi tentu mereka tidak sebaik kita nasibnya.
Namun saat ini
menjadi seorang pengemis pun telah disalahgunakan oleh orang-orang yang mulai
memanfaatkannya. Banyak orang-orang yang menjadikan mengemis sebagai suatu
profesi. Lihat saja hanya dengan bermodal baju compang camping dan mengadahkan
tangannya, mereka langsung mendapatkan uang karena keibaan dan rasa kasihan
dari orang yang memberinya uang.
Saya pernah
mendengar bahwa kebanyakan dari para pengemis itu adalah seseorang yang mapan
di desanya bahkan mereka mempunyai rumah yang mewah. Yaa di media juga pernah
di tayangkan bahwa kira-kira pengemis itu bisa mendapatkan penghasilan 10
juta-12 juta perbulannya. Sungguh besar sekali bukan ? penghasilanya melebihi
orang-orang yang bekerja keras dari pagi hingga malam. Sedangkan mereka tidak
selama itu waktu mengemisnya.
Karena mereka
mendapatkan penghasilan sebesar itu dengan tenaga yang dikeluarkan tidak terlalu
besar, maka saat ini mengemis pun menjadi suatu alternatif profesi disaat
pengangguran melanda negeri ini. Disaat kebutuhan hidup yang serba mahal
seperti saat ini, mengemis dapat dijadikan sebuah profesi baru dari sulitnya
mencari pekerjaan saat ini.
Kalau
dilihat-lihat masih banyak diantara para pengemis dijalanan yang mampu bekerja
dengan layak, mereka masih mempunyai fisik yang lengkap dan usianya kira-kira
masih dapat dikategorikan sebagai pekerja (bukan nenek-nenek atau kakek-kakek).
Masih banyak pekerjaan untuk mereka misalnya sebagai pembantu rumah tangga atau
sebagai petugas kebersihan jalanan. Dengan pekerjaan seperti itu mungkin lebih
baik daripada mengadahkan kedua tangan untuk mendapatkan belas kasihan dari
orang lain.
Tetapi hal ini
sulit dilakukan perlu adanya kesadaran dan peraturan hukum yang jelas karena
masyarakat indonesia lebih menyukai cara yang mudah tanpa harus memeras
keringat yang keras untuk mendapatkan penghasilan. Andai pemerintah kita paham
dan sadar akan hal ini. Perlu adaya kejelasan hukum agar masyarakat biasa tidak
tertipu dengan para pengemis gadungan.
Kasihan jika ada
pengemis yang bener-benar keadaannya sangat memprihatinkan yang benar-benar
pantas dibantu dan yang tidak memungkinkan mereka untk bekerja terlalu keras.
Sedangkan mereka yang sudakh kaya malah akan bertambah kaya kekayaannya.
0 komentar:
Posting Komentar