Selasa, 20 Desember 2011

tulisan bebas


Peran Mahasiswa Terhadap Kemajuan Bangsa
Di mata umat dan masyarakat pada umumnya, mahasiswa adalah agen perubahan sosial (agent of social change) karena mahasiswa selaku insan akademis, dipandang memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga kepekaan dan nalar yang rasional diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan pendidikan dan sosial dimasyarakat. Sehingga sudah menjadi konsekuensi terhadap tuntutan dari seorang mahasiswa untuk mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sebagai suatu kebutuhan pribadi dan masyarakat. Fungsi kontrol sosial yang dimiliki mahasiswa bagi pembangunan diharapkan mutlak demi kemajuan pembangunan.
Sarjana yang berguna bagi masyarakat
            Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu  mengabdi terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya. Sehingga ia mampu mengerahkan potensi yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Semangat para pemuda jaman dahulu sangat lah berbeda dengan nasionalisme pemuda saat ini. Saat ini, tidak cukup hanya bermodalkan kebanggaan sebagai bangsa dan cita-cita yang luhur. Di tengah hal tersebut, begitu banyak tantangan yang harus dihadapi pemuda untuk menjadikan negara ini lebih baik, menjalin kohesi sosial dan mengikat kembali kepribadian yang retak menjadi pekerjaan terbesar.
Menumbuhkan semangat belajar 
             Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia secara berkesinambungan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Akan tetapi, suatu proses belajar yang tidak benar justru akan membuat kita merasa malas dan jenuh. Terlebih lagi pembelajaran terhadap anak, diperlukan metode atau cara belajar yang merangsang anak untuk termotivasi belajar lebih giat.
Cara menumbuhkan semangat belajar  seperti :
  1. Memberikan motivasi. semakin kuat motivasinya smakin besar pula ia belajar. Karena itu, orang tua hendaknya memberi motivasi agar dorongan untuk belajar tumbuh dari diri anak sendiri.
  2. Menjelaskan tujuan belajar. Tujuan dapat memberi arah yang jelas bagi anak dalam belajar. dengan tujuan belajar yang di pahaminya, anak akaan lebih tekun dalam belajar.
  3. Menjelaskan manfaat belajar. Menjelaskan manfaat belajar dapat dilakukan dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari- hari di sekitar anak. Misalnya, si Anu yang tadinya pernah tidak naik kelas, akhirnya bisa lulus dengan nilai terbaik di sekolah.
  4. Memberi kesempatan belajar. Memberi kesempatan berarti juga tidak mengganggu anak pada saat sedang tekun belajar. orang tua bisa pula mengajak anak berkunjung ke tempat- tempat yang memberi suasana belajar, misalnya Perpustakaan, Kebun binatang.
  5. Menciptakan suasana bersaing. Persaingan bisa dilakukan dengan diri sendiri atau orang lain. Contohnya, orang tua mendorong anak berlomba mengejar prestasi disini tidak melulu berupa angka yang baik, tetapi juga peningkatan- peningkatan yang di capai.
  6. Mencukupi sarana belajar. Dalam memenuhi sarana belajar hendaknya sesuai dengan tingkat kebutuihan anak, karena kebutuhan mereka berbeda.
  7. Memberikan contoh. Anak akan lebih bergairah dalam belajar bila melihat orang tuanya juga selalu beljar.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com