Rencana
pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diprediksi akan berimbas
pada kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan lain. Untuk mengurangi beban
masyarakat, pemerintah akan memberikan kompensasi berupa bantuan tunai yang
dikemas lewat Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Namun, program BLSM itu dinilai tidak akan banyak membantu masyarakat. BLSM justru hanya menguntungkan partai politik. Ya banyak sekali partai politik di negeri ini yang menghalal kan berbagai cara agar partainya menjadi partai yang banyak dipilih oleh rakyat dalam pemilu-pemilu.
Namun, program BLSM itu dinilai tidak akan banyak membantu masyarakat. BLSM justru hanya menguntungkan partai politik. Ya banyak sekali partai politik di negeri ini yang menghalal kan berbagai cara agar partainya menjadi partai yang banyak dipilih oleh rakyat dalam pemilu-pemilu.
Masyarakat
sebaiknya menghukum partai politik pendukung kenaikan harga BBM. Lantaran,
partai politik tersebut telah menyengsarakan rakyat. Sikap partai pendukung
kenaikan BBM sangatlah menggelikan. Mengaku ingin membantu masyarakat dengan
beralasan kenaikan BBM, tapi tetap mengambil uang negara sebagai sumber dana
BLSM.
Kepedulian
terhadap rakyat, luntur karena Pemilu. Itu adalah cara-cara yang bertentangan
dengan vote education. Diketahui, pemerintah berhasil mengegolkan RUU APBNP
2013 yang berdampak pada penaikan harga BBM bersubsidi dengan kompensasi antara
lain Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada sekitar asumsi 16 juta
rakyat miskin.
Namun,
pencairan dana puluhan triliun tersebut kuat dugaan untuk diselewengkan
menjelang 2014 mendatang. Setidaknya lima partai politik menyetujui penaikan
BBM dan pemberian BLSM.
0 komentar:
Posting Komentar