Jumat, 03 Mei 2013

Orang Miskin Dilarang Sakit

 

Semua orang tentunya tidak ingin menjadi miskin, akan tetapi semua itu adalah garis takdir untuk masing-masing orang. Menjadi orang miskin rupanya membuat miskin seluruh hidup warga yang miskin tersebut. Sebagai orang miskin, warga yang bersangkutan akan minim atau bahkan kesulitan mendapatkan haknya sebagai manusia. Kemiskinan membuat mereka menjadi miskin semuanya, miskin dalam membiayai kehidupan sehari-hari dan berbagai aktivitas yang tidak lepas dari uang. 

Di negara ini begitu banyak rakyat miskin sehingga seakan-akan pemerintah tidak perlu bertanggung jawab terlalu besar terhadap kehidupan warga yang miskin. Lihat saja pengalaman warga miskin Jakarta yang masih saja kesulitan mengakses fasilitas pelayanan kesehatan yang merupakan hak mereka sebagai warga negara. Setiap tahun pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan anggaran begitu besar untuk program kesehatan Keluarga Miskin (Gakin dan SKTM). Niat baik dengan penyediaan anggaran yang begitu besar ternyata masih sulit diakses oleh warga miskin. Kesulitan warga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik ternyata masih jauh dari harapan dan pengakuan atas hak dasar sebagai warga negara.
Kalau kita lihat berita yang berada banyak sekali rakyat miskin yang kurang mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak warga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu seakan ingin menunjukkan sikap para tenaga medis di rumah sakit yang memposisikan bahwa orang miskin dilarang sehat, dilarang sakit dan dilarang hidup. Berdasarkan hasil investigasi dan analisis kami ini juga menunjukkan bahwa penderitaan dan kematian serta besarnya anggaran biaya kesehatan warga miskin yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta telah dijadikan bahan pesta pora para tenaga medis di rumah sakit. Sungguh sikap berpesta pora di atas penderitaan dan hidup mati warga miskin adalah perbuatan sangat tidak manusiawi.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com