Rabu, 03 Juli 2013

Untung Rugi Dari Kenaikkan BBM



Lagi-lagi masalah kenaikan BBM. Kenaikan BBM ini menyebabkan adanya pihak yang dirugikan dan ada juga pihak yang diuntungkan dari kenaikan BBM ini. Jika ditanya dari kenaikan BBM itu siapa yang dirugikan? Yang dirugikan pastinya rakyat kecil. Pendapatan yang sudah rendah akan membuat hidup mereka semakin berat ketika semua harga kebutuhan naik, akibat efek domino dari kenaikan BBM. Apapun yang dilakukan oleh partai politik, baik itu penolakan kenaikan harga BBM, dukungan kenaikan BBM, dan pemberian BLSM, semuanya tidak akan menolong mereka. Kalau menolong itu sifatnya hanya sesaat dan sementara, hanya 4 bulan.

Dari kenaikan BBM itu siapa yang untung? Yang untung adalah partai politik, baik yang menolak maupun yang mendukung kenaikan harga BBM. Yang menolak, citra mereka akan naik sebab dirasa partai-partai itu memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Sedang yang mendukung pun citra mereka akan tetap naik sebab ada BLSM. Dengan BLSM maka citra partai pendukung kenaikan BBM akan tetap terjaga bahkan program yang dplesetkan menjadi Beli Langsung Suara Masyarakat itu dianggap sebagai rejeki nomplok bagi rakyat kecil.

Bila partai pendukung kenaikan BBM mengatakan subsidi BBM yang besarnya mencapai Rp193 triliun itu bila dicabut bisa digunakan untuk pembangunan jalan, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Pastinya partai penentang kenaikan BBM juga akan mengatakan anggaran BLSM yang mencapai Rp12,009 triliun itu juga bisa digunakan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum.

Kenaikan BBM itu memang bagi rakyat kecil adalah derita tapi bagi partai politik adalah sebuah pentas untuk bisa bersandiwara. Bersandiwara? Ya, karena mereka memerankan peran masing-masing agar mendapat tepuk tangan dari penonton (rakyat). BBM naik atau turun itu tidak masalah bagi para politisi sebab mereka orang kaya yang memiliki daya beli yang tinggi. Mereka bersandiwara agar tetap kaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com